Gambar dan Faktor pada resistor 2



Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada resistor :
1.     Koefisien Suhu dari resistor : diambil temperatur kamar sekitar 250C sebagai acuan.
2.     Koefisien Tegangan : pada resistor merupakan ukuran perubahan besar resistor           terhadap tegangan yang diberikan. Resistor komposisi/arang dengan 1/2 watt atau lebih besar lagi, dapat mempunyai koefisien tegangan 0,002 % pervolt. Dalam tahanan kawat sangat kecil sekali pengaruhnya.  
3.     Power  Rating : daya yang dapat disalurkan, dapat juga dikatakan jumlah panas dalam watt dimana resistor dapat mendisipasikannya di udara pada suhu kamar. Ini berdasarkan suhu maksimal dicapai yang diizinkan pada tiap titik dari resistor.
4.     Voltage Puting : tegangan yang diperbolehkan semaksimal mungkin ini berdasarkan rumus E = .
5.     Toleransi : dari resistor yaitu angka yang dinyatakan dalam % yang menunjukkan batas variasi dari resistor yang digunakan.
6.     Stabilisasi : waktu, kelembaban dan faktor mekanik lain resistor disebut stabil apabila sesudah digunakan dalam keadaan panas dan lembab beberapa kali nilainya tidak menyimpang jauh pada suhu kamar dari nilai semula. Resistor komposisi arang paling tidak stabil dibandingkan resistor lapisan tipis logam dan resistor kawat.
7.     Derau (Noise) : derau disebabkan oleh tegangan yang dibangkit oleh kegiatan termis dari molekul-molekul dalam resistor. Derau merupakan besaran yang harus diperhatikan dalam instrumen yang peka, seperti pada peralatan pengukuran besaran untuk radial. Derau harus dibedakan antara derau dengan energi radiasi dalam alat ukur elektronika.
8.     Panas  : panas dapat dihitung berdasarkan rumus P = I2 x R (watt). Angka dalam tiap rangkaian harus kurang dari POWER RATING resistor yang bersangkutan.
9.     Rating Versus Umur Resistor : agar resistor mempunyai umur pemakaian yang panjang maka perlu mengambil resistor yang lebih besar power ratingnya dari yang diperlukan. Ini secara otomatis membuat resistor lebih dingin keadaannya, tapi harus diperhatikan segi ekonomisnya.
10.  Frekuensi Tinggi : tidak semua resistor dapat digunakan dalam frekuensi tinggi. Ada beberapa resistor dapat digunakan untuk ini, misalnya resistor tetap, amposition film dan resistor khusus untuk frekuensi yang sangat tinggi. Komposisi arang, lapisan arang dan lapisan logam dapat dipergunakan dalam daerah frekuensi mega cycle tetapi untuk frekuensi yang lebih tinggi kurang baik. Resistor kawat sama sekali tidak dapat digunakan dalam frekuensi yang tinggi.

Nilai atau harga resistor dinyatakan dalam satuan Ohm (W), ada kalanya tertulis dengan angka-angka di badannya tetapi pada umumnya diterapkan kode warna guna menyatakan harga tahanan yang bersangkutan. Pada badan resistor dilukiskan cincin berwarna. Adapun jenis warna beserta artinya dapat dilihat dari tabel berikut. Biasanya terdiri atas tiga buah cincin yang mana cincin keempat menyatakan toleransi dari harga Ohm yang tertera.

WARNA
ANGKA
FAKTOR PERKALIAN
TOLERANSI
Hitam
0
100
1 %
Coklat
1
101
2 %
Merah
2
102
2 %
Jingga
3
103
-
Kuning
4
104
-
Hijau
5
105
-
Biru
6
106
-
Ungu
7
107
-
Abu-abu
8
108
-
Putih
9
109
-
Emas
-
10-1
5 %
Perak
-
10-2
10 %
Polos
-
-
20 %

Tabel Kode warna resistor.


KETERANGAN : Cincin ke-1 dan ke-2 menyatakan ANGKA.
                                Cincin ke-3 menyatakan BANYAKNYA NOL atau PERKALIAN.
                                Cincin ke-4 menyatakan TOLERANSI.

Gambar Simbol Resistor Tetap, Variabel.

Kerusakan-kerusakan pada resistor dapat berupa :
·         Berubah harga (karena panas, umur, dsb)
·         Putus (harganya berubah menjadi sangat besar sekali)
·         Terhubung singkat atau bocor (harga menjadi kecil)

Mempelajari fungsi resistor ini diperlukan beberapa hukumdasar yang berhubungan dengan resistor pada rangkaian listrik. Hukum yang akan digunakan dalam hal ini adalah hukum Ohm, Kirchoff I dan Kirchoff II.
Gambar Hukum Ohm.

Hukum Ohm (W)
V = I R



Gambar 2.3. Hukum Kirchoff I dan Kirchoff II.

Kirchoff I (a)
I = I1 + I2 + I3 +..........+ In
Kirchoff II (b)
V - VR1 - VR2 - VR3 - .......... - Vrn = 0

HUBUNGAN DERET (SERI) DAN JAJAR (PARALEL)
Resistor berderet (seri), berguna untuk mendapatkan nilai R yang besar dengan menggunakan dua atau lebih komponen resistor, dapat dilakukan dengan memasang secara berderet R.
Gambar Resistor Berderet.

Nilai R di atas adalah R (seri total) = R1 + R2 + R3

Resistor jajar (paralel), untuk mendapatkan nilai R yang lebih kecil dari pada dua atau lebih komponen R, dapat dikombinasikan secara jajar, dengan keuntungan lain bahwa nilai daya disipasi (watt) bertambah besar.

Gambar Resistor jajar.

Nilai R di atas adalah R(paralel total) =  

Untuk Gambarnya Maaf Masih dalam Uplaoud... Inilah bagian Keduanya. Namun Bagian Ke tiga akan Muncul Silahkan Lihat Link Dibawah.

0 Response to "Gambar dan Faktor pada resistor 2"

Post a Comment